Google Mengubah Cara Otak Mengingat

dicopas oleh uqi_mystar

Di depan komputer, kita lebih mengingat folder penyimpan data daripada berkas yang dicari

Jum'at, 15 Juli 2011, 08:33 WIB
Arfi Bambani Amri

VIVAnews - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan penggunaan luas mesin pencari dan penyimpan data online mengubah cara otak mengingat. Otak memilih tak mengingat data yang mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google.

Para ilmuwan yang dipimpin Betsy Sparrow, dosen psikologi dari Universitas Columbia, melakukan empat percobaan memori yang berbeda. Bersama Daniel M. Wegner dari Harvard dan Jenny Liu dari Universitas Wisconsin, Madison, melakukan percobaan, partisipan disuruh mengetik kalimat 40 bit seperti "mata kalkun lebih besar dari otaknya" ke dalam komputer. Separuh partisipan percaya informasi ini akan disimpan di komputer, sementara separuh lagi percaya akan dihapus.

Partisipan secara signifikan lebih mudah mengingat informasi yang tak bisa ditemukan lagi nanti. "Partisipan tidak membuat usaha untuk mengingat ketika mereka berpikir bisa nanti ditemukan di pernyataan yang telah mereka baca sebelumnya," tulis para peneliti seperti dilansir The New York Times.

Percobaan kedua, bertujuan menentukan apakah akses komputer berdampak untuk apa yang kita ingat. "Jika ditanyakan pertanyaan apakah ada negara yang memiliki bendera hanya satu warna, sebagai contoh," tulis penulis, "apakah kita memikirkan bendera atau segera mencari di internet?"

Dalam percobaan ini, setiap peserta diminta mengingat kedua pernyataan tadi dan dari lima folder, di folder manakah data disimpan. Peneliti terkejut ketika menemukan orang sepertinya lebih mudah mengingat folder.

Percobaan ini mendalami aspek yang dikenal sebagai 'ingatan transaktif', ungkapan bahwa kita mengandalkan keluarga, teman dan teman kerja sebagai referensi untuk menyimpan informasi.

"Saya suka menonton bisbol," kata Sparrow. "Namun saya tahu suami saya mengetahui fakta bisbol, sehingga ketika saya ingin bertanya sesuatu tinggal bertanya padanya dan saya tak perlu mengingatnya."

Sparrow menyebutkan, dampak internet atas ingatan masih belum tergali luas. Namun penelitiannya ini menyimpulkan bahwa internet telah menjadi sistem penyimpanan eksternal utama manusia. "Ingatan manusia beradaptasi dengan teknologi komunikasi," katanya.

Kemajuan internet, dengan logaritma rumit mesin pencari, telah membuat akses informasi semudah mengangkat jari. Tak perlu banyak biaya untuk menemukan yang kita cari. (eh)

• VIVAnews

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons