10 Cara Steve Jobs Mengubah Dunia

Jobs meninggal dengan mewariskan sejumlah inovasi, yang ada di sejumlah produk Apple.

Kamis, 6 Oktober 2011, 16:47 WIB
Bayu Galih

VIVAnews - Steve Jobs meninggal di usia 56 tahun, setelah bertahun-tahun berperang melawan penyakit kanker pangkreas. Penyakit ini juga yang menjadikan Steve Jobs mundur sebagai CEO Apple Inc, perusahaan yang didirikan dari garasi rumahnya.

Jobs meninggal dengan mewariskan sejumlah inovasi, yang ada di sejumlah produk Apple. Melalui produk Apple pula, seperti dikutip dari Fortune, inilah 10 cara Steve Jobs mengubah dunia:

Desain:


Bagi Jobs, bagaimana suatu produk terlihat, memberi kesan, dan direspon publik, lebih penting ketimbang spesifikasi teknis. Karena itu jika banyak produsen PC mengejar kecepatan prosesor, Jobs lebih memilih cara cerdas lain: desain minimalis.

Salah seorang mantan pegawai Apple kemudian mengenang Jobs yang sangat peduli desain. Dalam sebuah rapat, terinspirasi dari mobil Mini Cooper, Jobs menyadari pentingnya desain yang minimalis.

"Dia akhirnya memutuskan (Mini Cooper) itu keren karena kecil. Steve mengatakan saat itu dia tahu Apple harus memiliki kualitas metal yang baik. Sebagian besar produsen komputer saat itu menggunakan plastik, tapi dia tahu bahwa semakin kecil suatu produk membutuhkan metal yang sangat, sangat baik."

 

Musik:

Milenium baru memungkinkan cara baru delivery di bidang musik. Ini pula yang menyebabkan konten musik mudah diunduh secara ilegal, salah satunya dengan menggunakan Napster.

Apple kemudian meluncurkan iTunes di 2003. Jasa penyedia konten digital berbayar juga menyebabkan musik dijual secara digital. Apple kemudian meluncurkan pemutar musik iPod. Sinerginya dengan iTunes menjadikan iTunes menjadi retail musik online terbesar, dengan 200 juta pengguna yang telah mengunduh lebih dari 15 miliar lagu.

PC
:

Bersama Steve Wozniak, Steve Jobs mendirikan Apple dan membuat Apple II. Ini merupakan ide sangat awal dari personal computer (PC). Apple pun kemudian memproduksi secara massal komputer 8 bit, dan menjadi benda paling populer di era '80-an.

PC merevolusi cara orang bekerja. Namun, produk Macintosh produksi Apple kemudian kalah pamor, setelah Microsoft membuat terobosan dengan Windows-nya. Walau, Steve Jobs berhasil merebut kembali dominasi dari tangan Microsoft, dengan iMac-nya di awal abad 21.

 

Era Post-PC:

Jobs terbukti seorang visioner. Tak hanya merevolusi komputer dengan PC, Jobs bahkan kembali melakukan revolusi dengan menghadirkan era post-PC. Dengan komputer tablet iPad, JObs menghadirkan komputer secara portabel.

Iklan:

Apple membuat terobosan hebat dengan membuat iklan komersial Macintosh pada tahun 1984. Dalam iklan yang disutradarai Ridley Scott itu, Apple menggambarkan tahun 1984 seperti novel George Orwell, "1984".

Kemudian, seorang atlet perempuan sambil berlari membawa palu besar, melemparkan palu itu ke layar, yang merupakan gambaran dari Big Brother, di novel "1984".

Kalimat cerdas pun ditampilkan iklan Macintosh itu: "Pada 24 Januari, Apple Computer akan memperkenalkan Macintosh. Dan Anda akan lihat, mengapa tahun 1984 tidak akan seperti (novel) '1984'," demikian kalimat yang muncul di akhir iklan Macintosh pertama itu.

iPhone:


Apple memperkenalkan iPhone pada tahun 2007. iPhone diperkenalkan sebagai perintis revolusi smartphone, dengan desain minimalis, layar sentuh yang sangat responsif, dan sistem operasi canggih. Apple pun terus mengembangkan iPhone, hingga seri terbaru iPhone 4S, yang diperkenalkan sehari sebelum kematian Steve Jobs.

Ekosistem:

Konsep "ekosistem" mungkin menjadi kontribusi terakhir Steve Jobs untuk bisnis dunia. Idenya sederhana, menciptakan dunia tertutup yang mengintegrasi hardware, software, dan jasa layanan, untuk kepentingan konsumen.

Adapun ekosistem Apple adalah iTunes dan AppStore, tempat pengguna iPhone, iPod, atau iPad bisa membeli berbagai macam konten.  Ekosistem ini kemudian diadaptasi sejumlah pesaing Apple. Salah satunya adalah Android, dengan Android Market.

Sistem Operasi Mac:


Apple menghadirkan sistem operasinya dengan niat lebih sederhana dari kompetitornya, seperti MS-DOS, Linux, terutama Windows. Tapi, fans Windows sering mengeluhkan kurangnya opsi kustomisasi di Mac.

Apple Stores:


Saat dibuka di Tyson's Corner, Virginia, AS, 10 tahun silam, Apple Stores ditanggapi dengan sejumlah skeptisme. Tapi kemudian, Apple Stores berkembang hingga membuka 345 cabang. Kesuksesan ini berkat penataan toko yang memperkirakan lokasi terjadinya interaksi, baik itu pelanggan dengan pelanggan, juga pelanggan dengan display.

 

Apple Inc:

Kontribusi terbesar Jobs bukanlah iPhone, iPad, atau iPod, melainkan Apple. Sejak kembali tahun 1997, Jobs membangun ulang perusahaan yang didirikan dari garasi rumahnya ini. (eh)

• VIVAnews

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons